Senin, 25 Mei 2009

Mindset Efisiensi Kerja Bukanlah Mitos

Efisiensi kerja merupakan salah satu pendorong utama dalam kelancaran bisnis dan manajemen. Dan ini tidak pernah terlepas dari kultur organisasi dan kultur di dalam masyarakat tertentu. Sudah menjadi pengetahuan umum (common knowledge) bahwa para pekerja Indonesia yang bekerja di dalam maupun di luar tanah air seringkali “diidentifikasikan” dengan efisiensi kerja yang rendah atau paling tidak belumlah sejajar maupun bisa menandingi rekan-rekannya yang berasal dari negara lain. Bahkan, ini sudah menjadi stereotype yang sering saya alami sebagai pekerja asal Indonesia di Tanah Seberang.

Dalam salah satu anekdot yang seringkali kita dengar, para pekerja asal Indonesia mempunyai efisiensi paling hanyalah sepersekian dari mereka yang berasal dari negara-negara tetangga yang dikenal cukup efisien. Dibandingkan dengan beberapa negara Asia yang telah sangat dipercaya karena efisiensi kerja yang cukup atau bahkan sangat tinggi, malah Indonesia tidak diperhitungkan. Hal-hal demikian cukup mengganggu, terutama dalam persaingan dewasa ini.

Ingatlah bahwa dunia ini semakin tanpa batas dengan adanya perdagangan internasional dan teknologi yang sesungguhnya sangat memungkin siapa saja untuk bersaing dalam skala dunia tanpa kecuali. Untuk bisa bersaing, tentulah tidak dapat dipungkiri betapa pentingnya kemampuan mengelola diri sendiri, yang antara lain dapat dilihat dari tingkat efisiensi kerja dan disiplin yang terproyeksikan ke luar dengan sendirinya.

Solusinya memang tidak bisa instan, serta ini memerlukan niat alias spirit tinggi dalam mengubah mindset. Menurut American Heritage Dictionary, mindset adalah “a fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s responses to and interpretations of situations.” Terjemahannya kurang lebih begini: keyakinan teguh yang menjadi dasar dari respons-respons dan interpretasi yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang bermindset sukses mempunyai respons dan interpretasi yang berbeda dengan seseorang yang bermindset pecundang, misalnya.

Sudah jelas bahwa mindset para pekerja di negara-negara lain yang dikenal super efisiens, misalnya Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Korea dan Cina sangatlah berbeda dengan mindset para pekerja di tanah air. Walaupun mungkin apa yang akan saya utarakan di bawah kedengarannya seperti generalisasi, banyak contoh yang bisa diambil apabila kita membandingkan dengan observasi sehari-hari betapa besar jurang perbedaan yang kasat mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar